Rabu, 06 Juni 2012
LAILATUL QADAR
LAILATUL QADAR Lailatul Qadar adalah malam yang agung di antara sekian
malam di bulan suci Ramadhan. Tidak disebutkan kapankah malam itu
terjadi. إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ
أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar. (QS Al-Qadr 97: 1-5) Paling tidak ada tiga
keutamaan yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, orang yang
beribadah pada malam itu bagaikan beribadah selama 1000 bulan, 83 tahun
empat bulan. Diriwayatkan, ini menjadi penggembira umat Nabi Muhammad
SAW yang berumur lebih pendek dibanding umat nabi-nabi terdahulu. Kedua,
para malaikat pun turun ke bumi, mengucapakan salam kesejahteraan
kepada orang-orang yang beriman. Dan ketiga, malam itu penuh keberkahan
hingga terbit fajar. Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah
meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: “Siapa beribadah di malam Lailatul
Qadar dengan rasa iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” Menurut pendapat yang lain, Lailatul
Qadar itu terjadi pada 17 Ramadlan, 21 Ramadlan, 24 Ramadlan, malam
ganjil pada 10 akhir Ramadlan dan lain-lain. Jadi, tidak ditemukan
keterangan yang menunjukkan tanggal kepastiannya. Diantara hikmah tidak
diberitahukannya tanggal yang pasti tentang Lailatul Qadar adalah untuk
memotivasi umat agar terus beribadah, mencari rahmat dan ridla Allah SWT
kapan saja dan dimana saja, tanpa harus terpaku pada satu hari saja.
Jika malam Lailatul Qadar ini diberitahukan tanggal kepastiannya, maka
orang akan beribadah sebanyak-banyaknya hanya pada tanggal itu saja dan
tidak giat lagi beribadah ketika tanggal tersebut sudah lewat. Namun ada
banyak penjelasan mengenai tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar itu.
Diantara tanda-tandanya adalah: 1. Pada hari itu matahari bersinar tidak
terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk, sebagaimana hadits riwayat
Muslim. 2. Pada malam harinya langit nampak bersih, tidak nampak awan
sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas. Hal
ini berdasakan riwayat Imam Ahmad. Dalam Mu’jam at-Thabari al-Kabir
disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: “Malam lailatul qadar itu langit
bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada
hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar
tidak begitu panas.” Nah, agar mendapatkan keutamaan lailatul qadar,
maka hendaknya memperbanyak ibadah selama bulan Ramadlan, diantaranya,
senatiasa mengerjakan shalat fardhu lima waktu secara berjama’ah,
mendirikan qiyamul lail (shalat tarawih, tahajjud, dll), membaca
Al-Qur’an (tadarrus) sebanyak-banyaknya dengan tartil (pelan-pelan dan
membenarkan bacaan tajwidnya), memperbanyak dzikir, istighfar dan
berdo’a. Pendapat yang lebih umum, Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 27
setiap Ramadhan. Para ulama Makkah mengkhatamkan Al-Qur’an bersamaan
dengan shalat Tarawih di malam ke 27. Pada saat itulah di sana
orang-orang bersemangat menjalankan ibadah shalat Tarawih, juga
shalat-shalat Sunnah yang lain, seperti Tahajjud, Witir, dan ibadah
sosial seperti memberi makan orang miskin, memberi buka kepada yang
berpuasa, sedekah ini sedekah itu, dan lain sebagainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar